Saturday, August 17, 2019

Cerita Mesum - Ngentot Dengan Sepupu Sendiri Memang Nikmat


Saat itu, rumahku sedang sepi. Maklum saat itu adalah saat pemilu, padahal biasanya ramai sekali dengan anggota keluargaku. Satu rumah dihuni tujuh orang yaitu ayah, ibu, kakak laki-lakiku yang masih kuliah, aku sendiri masih SMA kelas 3, baru saja selesai Ebtanas dan lulus. Kemudian adik perempuanku kelas 5 SD, sepupu laki-lakiku yang masih kelas 2 SMP dan seorang pembantu. Oh iya, panggil saja aku Linda, asli Bandung.

Jadi pada saat pemilu, rumahku sepi sekali. Ayah pergi mengurus pemilu, kebetulan juga beliau caleg Golkar untuk daerah tersebut. Kakakku jadi pengawas pemilu, dan ibu jadi panitia pemilu lokal. Pembantu dan adikku, disuruh bantu ibu mengurus konsumsi. Praktis yang jaga rumah, aku dengan sepupuku yang, Ical. Aku sendiri belum ikut memilih, belum cukup umur, baru 16 tahun lebih dua bulan. Kebetulan aku dengan Ical sangat akrab, habisnya dia ikut dengan keluargaku sejak masih kelas 1 SD, dan selalu menjadi teman mainku.


Badanku terasa pegal sekali, selesai mengepel dan membersihkan rumah. Dan seperti biasa aku kepingin dipijitin. Biasanya sih oleh ibu, dan Ical juga, habis dari kecil aku sudah biasa menyuruh dia. Karena agak pegal, aku panggil saja Ical untuk mijitin, Ical nurut saja. Aku langsung berbaring telungkup di karpet depan TV, dan Ical mulai memijit tubuhku. Asyik juga dipijit oleh Ical, tangannya keras sekali, punggungku jadi fresh lagi. Poker Online Uang Asli

“Duh, Cal.. Mijitnya yang lurus dong, jangan miring kiri miring kanan gitu.” kataku.
“Abis posisinya nggak bagus kak.” jawabnya.
“Kamu dudukin aja paha Kak Linda, seperti biasa.”
“Tapi.. Kak..”
“Alahhhh, nggak usah tapi tapi. Biasanya kan juga begitu, Ayo cepetan!” Aku tarik tangan Ical memaksanya untuk duduk dipahaku, seperti kalau dia memijitku pada waktu-waktu kemarin.

Ical akhirnya mau, duduk dan menjadikan kedua paha dekat pantatku sebagai bangkunya, dan mulai lagi ia memijit sekujur punggungku. Tapi,pijitannya agak lain, makin lama makin aku rasakan tangannya agak gemetaran dan nafasnya agak memburu.

“Kamu kenapa Cal, capek atau sakit?” tanyaku.
“Tidak, tidak apa-apa kak,” jawabnya.

Akan tetapi duduknya mulai tidak karuan, geser kiri dan kanan, sementara pantatnya seperti tidak mau dirapatkan di pahaku, agak terangkat. Akhirnya, aku menyuruhnya pindah, dan aku bangun, lalu duduk mendekati, biasa bermaksud menggoda.

“Ayo.. kamu kenapa, ini pantatmu, selalu diangkat, tidak biasanya,” sambil tanganku bermaksud mencubit pantatnya.
“Tidak, tidak apa-apa kak,” jawabnya sambil menghindari cubitanku, malah tanganku tersenggol celana bagian selangkangannya yang seperti agak tertarik kain celananya dan agak menonjol, melihat itu timbul rasa isengku, karena memang aku dan Ical kalau main seperti anak-anak yang masih TK, asal ngawur saja.
“Loh.. itu apa di celanamu Cal? Kok nonjol begitu?” Mendengar itu Ical merah padam mukanya, lalu ia berdiri ingin lari menghindar dariku, tapi segera kutarik tangannya untuk duduk, dan tanganku yang satu menggerayangi celananya memegangi dan meraba benjolan tersebut.
“Jangan kak Linda, Ical malu,” katanya. Dasar aku yang nakal, aku pelototin matanya, Ical langsung diam, dan tanganku leluasa memegang barang tersebut.


Penasaran, aku buka resliting celananya dan menarik keluar barangnya yang mengeras tersebut, dan astaga, ternyata penis Ical sudah mengacung. Baru kali ini aku melihat penis milik orang yang bukan anak-anak dan sudah disunat yang tegang dan keras serta panjang seperti itu. Sementara Ical diam saja, kepalanya hanya menunduk, mungkin malu atau bagaimana aku tidak tahu. Aku acuh saja, perlahan-lahan kuelus-elus penis Ical, semakin mengeras penisnya hingga urat-uratnya seperti mau keluar. Kudengar Ical mendesah tertahan. Lalu kuurut-urut sambil kupijit kepala penisnya yang merah itu, Ical makin mendesah. Judi Poker Uang Asli

Kugenggam erat penis Ical dan kukocok-kocok dengan perlahan, semakin lama semakin kencang. Badan Ical ikut menegang, sambil kepalanya terangkat ke atas menatap langit, mulutnya terbuka, dia mulai agak mengerang.

“Achh,” Semakin kencang penis Ical kukocok, semakin menggeliat badan Ical, membuat aku tersenyum geli melihatnya. Sampai erangan Ical makin mengeras,
“Ach.. Achh..”. Dan badannya makin menggeliat, hingga mungkin tidak tahan, ia lalu memelukku erat. Mulanya aku kaget akan reaksinya, tapi aku biarkan saja, karena keasyikan mengocok penis Ical. Rupanya Ical sudah semakin menggeliat, hingga tangannya entah sadar atau tidak ikut menggeliat juga meraba badanku dan payudaraku.

“Hei Ical.. Kenapa?” tegurku, sambil tetap mengocok penis Ical,
“Achh.. Achh..” Hanya itu yang Ical bilang, sementara tangannya meremas-remas payudaraku, dan remasannya yang kuat membuatku merasakan sesuatu yang lain, hingga aku biarkan saja Ical meremas payudaraku, dan Ical lalu menyingkap baju kaos yang kupakai, hingga kelihatan BH ku dan meremas payudaraku lagi setelah keluar dari BH ku.

“Acchh.. Accchh,” erang Ical, Aku mulai merasakan kenikmatan tersendiri pada saat payudaraku tidak terbungkus BH diremas oleh tangan Ical dengan kuat, sedangkan penisnya tetap saja kukocok-kocok. Dan entah naluri apa yang ada pada Ical hingga dia nekat menyosor payudaraku dan mengisap putingnya seperti anak bayi yang sedang menyusu.

“Aduh.. Ical.. Aduhh” Hanya itu yang mampu kuucapkan, payudaraku mulai mengeras. Keduanya dihisap secara bergantian oleh Ical. Aku juga mulai menggeliat, kutarik kepala Ical dari payudaraku, lalu kudekatkan ke wajahku, kucium bibirnya dengan nafsu yang muncul secara tiba-tiba, Ical balas mencium, bibir kami berdua saling memagut, lidah bertemu lidah saling mengadu dan menjilati satu sama lain. Tangan Ical menggerayangi badanku, melepaskan bajuku, hingga aku bugil sebatas dada.

Tak mau kalah, kulepaskan juga baju yang dipakai Ical, dan kupelorotkan celananya hingga Ical bugil tanpa sehelai benangpun, dan kembali kukocok penisnya, sedangkan Ical kembali menyosor payudaraku yang sudah keras membukit. Perlahan tangan Ical menelusuri rokku lalu menyelusup masuk ke dalam rokku, Agen Poker Bonus New Member

“Acchh.. Accchh,” Aku dan Ical terus mengerang dan menggelinjang. Tangan Ical menyelusup ke dalam CD ku, lalu mulai mengusap-ngusap vaginaku.
“Aduuuhh.. Ical..” erangku, sementara jarinya mulai ia masukkan ke dalam vaginaku yang mulai kurasakan basah, dan Ical mempermainkan jarinya di dalam vaginaku.
“Accchh.. Aduuuhh.. Acccchh..” Tak tahan lagi, Ical menarik lepas rok dan celana dalamku, hingga akhirnya aku kini telanjang bulat. Kemudian Ical mencium bibirku dan aku tetap mengocok penisnya, sedangkan jarinya bermain dalam vaginaku.


Kemudian Ical berhenti menciumku, lalu ia mengambil posisi menindih badanku, aku membiarkan saja apa yang akan Ical lakukan, karena kenikmatan itu sudah mulai terasa mengaliri pembuluh darahku. Dan, tiba-tiba aku rasakan sakit yang teramat sangat di selangkanganku.

“Aaccccchh, Ical.. Mau ngapain?” tanyaku. Tapi terlambat, rupanya Ical sudah memasukkan batang penisnya ke dalam vaginaku, dan seperti tidak mendengarkan pertanyaanku, Ical mulai mengoyang batang penisnya naik turun dalam vaginaku yang semakin berlendir dan mulai terasa basah oleh aliran darah perawanku yang mengalir membasahi vaginaku.
“Accchh.. Ical.. Aduuhh Ical..” erangku. Badanku semakin menggelinjang, kujepit badan Ical dengan kedua kakiku sementara tanganku memeluk erat dan menggoreskan kukuku dipunggung Ical. Semakin kencang goyangan penis Ical dan semakin keras pula erangan kami berdua.
“Accch.. Aduhh..” Hingga akhirnya kurasakan sesuatu yang sangat nikmat yang terdorong dari dalam, dan erangan panjang aku dan Ical, “Aahhhh” Bersamaan semprotan mani Ical dalam vaginaku dan semburanku yang menciptakan kenikmatan yang tak pernah kurasakan dan kubayangkan sebelumnya.

Ical menarik keluar penisnya, lalu berbaring di sampingku. Kami berdua saling bertatapan, seperti ada penyesalan tentang apa yang telah terjadi, akan tetapi rupanya nafsu kami berdua lebih kuat lagi. Kuraih kembali dan kudekatkan wajahku ke wajah Ical, kami lalu berciuman lagi dan saling melumat, kemudian kupegang erat penis Ical, sehingga kembali menegang dan kembali lagi kami melakukan hubungan badan tersebut hingga beberapa kali. Agen Poker Bonus Deposit

Hingga hari ini aku dan Ical, bila ada kesempatan masih mencuri waktu dan tempat untuk melakukan hubungan badan, karena mengejar kenikmatan yang tiada taranya, kadang di kamarku, di kamar Ical, ataupun di dalam kamar mandi.


Post By : SogoPoker

0 comments:

Post a Comment